Kamis, 28 Juli 2016

Menyiasati anak yang sulit makan

Ayah, bunda. Apakah si kecil mulai menunjukan gejala sulit makan seiring pertumbuhannya? Jika ya, maka kita perlu memperhatikan gejala-gejala yang mungkin menjadi penyebab mengapa buah hati kita sulit makan.

Terkecukupinya nutrisi buah hati saat usia emas tumbuh kembang, sangat menentukan perkembangan otaknya. Maka pada saat ini, penuhi kebutuhan asupan nutrisi mereka.



Kebutuhan nutrisi buah hati bervariasi untuk tiap usia. Berikut panduan kebutuhan nutrisi anak-anak sesuai tumbuh kembangnya.

1. Usia 0 sampai 2 tahun
Usia ini meruapakan tahapan awal dalam pembentukan pemikiran dan tulang. Sehingga pad ausia ini dibutuhkan asupan nutrisi seperti zat besi, kalsium, dan protein yang tepat. Pada usia awal memang buah hati akan mendapatkan nutrisi dari ASI hingga usia 1 tahun. Setelah usia lebih dari 1 tahun, sebaiknya anak-anak mulai dilatih merasakan makanan bertekstur lembut seperti bubur gandum, atau bubur bayi yang bisa melatih kepekaan rasa pada lidahnya.

2. Usia 2 sampai 5 tahun
Pada umur ini, anak mulai mengenal rasa dengan sangat baik. Jangan sepelekan masalah nutrisi, perbanyak asupan sayuran hijau untuk memabntu cadangan regenerasi sel dalam tubuh. Apalagi pada usia 3 hingga 5 tahun, anak akan banyak beraktivitas di luar rumah. protein seperti kacang-kacangan akan membantu mereka memiliki tenaga yang cukup untuk beraktivitas wajar. Jangan lupa, asupan kalsium pun penting untuk menjaga tulang mereka tetap sehat dan tumbuh dengan baik.

Hal yang mungkin menyebabkan sang anak kehilangan nafsu makan adalah Rasa. Maka peting bagi kita orang tua menghadirkan padanan rasa gurih yang mampu memicu nafsu makan.

Sebab rasa adalah kunci. Petualangan rasa sang anak akan dipengaruhi hampir 70% hingga 80% dari rasa yang gurih. Maka penting bagi orang tua tetap memberikan asupan nutrisi yang memicu hormon anak dan tetap mengenali masakan rumah yang rasanya tak kalah dari masakan luar rumah. Jika rasa masih sulit untuk menggugah anak, ayah dan bunda masih bisa membentuk makanan. Kreatif dalam membuat tampilan makanan yang cantik dan berwarna, memberikan point tersendiri bagi sang anak, sehingga ia penasaran untuk mencoba rasa dari makanan tersebut.

Sedikit tambahan, jangan biasakan anak untuk jajan diluar rumah. Jikalaupun harus jajan, pilih jajanan yang bisa anda kreasikan dirumah, saat sang anak diluar rumah, merasakan makanan yang baru, anda bisa merekayasa rasa makanan tersebut di dapur. Dengan begitu, anda tetap bisa menyajikan menu yang berselera.

0 komentar:

Posting Komentar